Sabtu, 19 April 2014

Serpihan luka

ILAHI...tak sanggup ku lihat wajah anak kecil yang tak berdosa menangis..
dengan tubuh yang kelaparan..dan kedinginan..
mencari sosok ibunya yang terperangkap dalam bangunan rumahnya yang reot
karna gempa yang KAU kirimkan pada kampung halamannya..
mereka tak mengerti tentang berdusta dan nista..
tapi..mengapa mereka yang menjadi tangisan pilu ku..
ada yang belum sempat menyusu pada ibunya..
tapi..tubuh yang melahirkannya tlah kaku
karna tak bisa berbuat apapun saat getaran Bumi MU mengamuk

menggoyangkan tubuh mereka yang lemah..
ILAHI..air mata mengalir di wajah tua mereka..
duduk termenung karna tak ada lagi tempat berteduh..
berdiri saja mereka sulit..apalagi berjalan dan berlari tuk menghindari MURKA MU.
harta benda yang telah mereka kumpulkan musnah dalam sekejap mata
tak ada yang tersisa..kemana mereka mengadu???hanya pada MU...
ILAHI...dimana ku temui lagi canda tawa
yang biasa menghiasi wajah mereka yang lugu
anak kecil yang berlari-lari..bermain..bersorak..tertawa lepas..
ibu-ibu yang mengurus rumah yang damai..
para suami yang berjujur keringat bekerja sekuat tenaga
karna ada mimpi indah dalam benak mereka..
ada anak dan istri yang menjadi pelepas dahaga

disaat meraka letih mencari sesuap nasi..
ILAHI...derita mereka adalah tangisku..
meski tangan tak bisa memeluk mereka..
tapi hati ku terluka ILAHI...
dimanakah KASIH dan SAYANG MU...
janganlah KAU tegur Khilaf kami dengan AMARAH MU YA ALLAH..
Bumi ini tempat kami..
biarkanlah kami membangun serpihan luka ini YA ALLAH..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar