Minggu, 20 April 2014

Ketika ibu masuk Penjara

BISMILLAH...
kadang aku tak bisa hidup sendri tanpa teman..
kadang aku juga merasa sepi bila tak ada sahabat..
bahkan rasanya aku ingin bunuh diri saat putus cinta..
tapi...tak ada yang membuatku tertawa saat berpisah dengan ibu..
tak ada yang mampu memberiku bahagia saat ibu jauh dari ku..
bahkan semua kekayaan didunia ini..tak ada yang menggantikan kasih sayang ibu...


Malam ini bapak pulang jam 3 pagi...menggedor pintu seperti orang dikejar hantu
“buka... buka pintunyaaaaa..!!!!!!”
“heeeiiii cepat buka pintunyaaaaaaaa”
Suara bapak memecahkan kesunyian malam..ibu yang baru abis sholat tahajud langsung berlari menuju pintu
“buka...buka pintunya....sitiiiii”
“kamu itu punya kuping ga sihh...dari tadi di gedor malah asyik-asyiknya tidur”
Ibu hanya diam..lalu pergi lagi ke kamar melipat mukena..
“sitiiii..heeyyy mau kemana kamu..suami pulang bukannya dilayani makannya..cepat ambilkan makanan...”
Bapak membanting botol minumannya ke dinding..adikku yang masih kecil kaget mendengar suara ribut didapur..langsung ku peluk berusaha agar dia tak menangis..bapak sangat benci suara anak kecil menangis.

 Pagi-pagi ibu sudah membungkus kue yang akan kami jual keliling kampung..bapak masi ngorok dikamar..mutia adekku juga ikut membantu aku menjajakan kue..sedangkan deri adekku yang masih bayi tinggal sama ibu.sejak tamat SD aku tidak melanjutkan sekolah lagi..ibu tak punya biaya,mutia juga sekolah hanya sampai kelas 3.kami makan dari hasil jualan kue,kalo bapak..hhhhuuuuuhhhhhhh..jangan pernah bertanya dengan ku tentang sosok pria paling kasar yang menjadi bapakku itu.sejak usaha tambak ikannya bangkrut bapak seperti frustasi dan menyalahkan ibu yang membawa sial.bapak selalu pulang pagi..
bahkan bapak jarang tidur dirumah kalau ada temannya yang mengajak pesta miras diluar.ibu wanita tegar yang mampu bertahan hidup dengan pria pengangguran dan hanya bisa memaki kami.tak pernah memberi nafkah..malah kadang uang simpanan ibu diambilnya juga untuk foya-foya dengan wanita penghibur..aku heran..hati ibu terbuat dari apa..tak pernah melawan..apalagi membantah kata-kata bapak.mutia juga sering menjadi pelampiasan kemarahan bapak kalau ibu tak punya uang untuk bapak bermain judi.
“kak...mutia haus..”
Segera ku beri minuman yang dibekalkan ibu untuk kami..hhhmm...mutia..sebenarnya aku tidak tega melihatnya ikut aku keliling kampung..tapi keadaan yang menuntut kami agar bekerja keras.
“kak...mutia lapar...”
“mutia...kakak juga lapar..tahan sebentar ya...kue ibu masih banyak..”
Adikku diam..aku juga sebenarnya sangat lapar..

Sore ini ibu pergi ke pasar..membeli bahan untuk kuenya besok pagi.aku membereskan cucian ibu,sedangkan mutia sedang menemani deri bermain
“assalamualaikum...”
"walaikum salam”
Aku menghentikan cucian,segara keluar melihat siapa yang datang
“ehh pak RT..ada apa pak”
“ibu mu ada”
“ibu lagi dipasar pak,ada apa ya”
“besok ada pembagian beras dari Pak haji komarudin..beliau menitipkan kupon ini pada ibu mu,besok pagi jemput dirumah bapak ya”
“oohh iya pak..trima kasih..nanti saya kasih tau ibu”
Pak haji komar adalah orang terkaya dikampung kami,beliau sering memberi santunan pada keluarga kurang mampu seperti kami.

Malam ini bapak tidak pulang..kami bisa tidur nyenyak dirumah karna takkan ada suara ribut yang akan mengganggu kami di tengah malam.kadang aku berpikir lebih baik bapak jangan pulang saja selamanya.hidup kamii lebih damai tanpa bapak.ibu juga tak pernah menangis, adikku bisa bebas bermain.pernah waktu bapak lagi tidur tiba-tiba deri merengek karna kelaparan..bapak langsung memukul ibu..memaki ibu..tapi.. ibu..tetaplah ibu..wanita yang paling sabar..ibu bahkan sangat jarang bicara.tapi...ibu paling sering menitikkan air mata.
Aku melangkah menuju kamar ibu..ku lihat ibu sedang sholat malam..aku masuk menunggu ibu selesai berdoa
“mira...kamu belum tidur nak”
Ibu kaget melihat aku masuk kamarnya
“bu...bapak kemana?? Bapak tidak pulang lagi?”
Ibu menghela napas..mendekati aku duduk di tepi ranjang
“mira...hari sudah malam..pergilah tidur,besokkan kamu mau jualan kue lagi”
“bu...apa ibu tidak capek kita hidup begini terus”
“mira..nasib kita memang kekurangan..kita harus kerja keras memenuhi kebutuhan kita”
“tapi..kenapa bukan bapak bu...”
“mira..kamu kan tau keadaan bapak sekarang..”
"iyaa..tapi apa ibu tidak sakit dipukul terus..apa ibu tidak capek dimaki terus”
“mira...dia itu ayahmu..tak sepantasnya kamu bicara seperti itu”
“tapi mira sudah ga tahan bu..mira malu punya bapak seperti itu..kerjanya cuma minum-minum..judi..maen perempuan..ayah ga pernah kasi kita duit..”
Ibu diam..memeluk pundakku..
“mira..kamu masi kecil..belum mengerti dengan masalah rumah tangga..ibu hanya berdoa kelak kamu diberi jodoh yang sayang padamu..yang bertanggung jawab..soal bapakmu..ibu sudah berusaha menjadi istri yang baik, berdoa saja semoga bapakmu menyadari kekhilafannya,,sudahlah..pergilah tidur..ibu juga mau tidur lagi”
akupun melangkah kekamar...kulihat mutia sedang terbuai mimpi...
”maafkan kakak ya dek..kalo kakak punya uang..kakak akan membiayai sekolahmu..kamu harus pintar jangan putus sekolah seperti kakak...”..aku pun kembali tidur

Ini hari ke 3 bapak tidak pulang kerumah..sungguh aku merasa tenang..tak ada rasa rindu atas kehadirannya dirumah ini.
“hheeeyyy....buka pintuuu....”
Suara ayah mengejutkan tidur nyenyakku..aku diam..tak berani membuka pintu..lagipula ibu selalu melarangku keluar kamar kalo bapak pulang.ibu tak mau aku jadi pelampiasan kemarahan bapak.aku sudah terlalu sering meihat ibu diseret..dicambak rambutnya..di maki...aakkkhhh..aku kasihan sekali melihat ibu..aku juga sangat heran..untuk apa ibu bertahan dengan lelaki seperti bapak
“sitiiiiiiiiii...heeyyyyy cepat buka pintunya.....”
tak lama kudengar pintu terbuka
“praakkk!!!..."ibu terjatuh di tendang bapak.aku mengintip dari dalam kamar
Ibu terjatuh..menahan sakit..tak lama bapak masuk..tapi...siapa itu..siapa yang digandeng bapak masuk kerumah..YA RABB....bapak membawa perempuan..kali ini bapak sangat keterlaluan...ku lihat ibu juga kaget melihat kehadiran perempuan itu..jalannya terhuyung memeluk bapak..tertawa tak tentu arah...
“ayoo sayang...itu kamar kita..”kata bapak sambil tersenyum nafsu dengan perempuan itu..dan mereka tertawa lagi...ku lihat ibu berdiri dan segera kekamar
“heeyyy...keluar......aku tak suka melihatmu dikamar itu..aku mau bersenang-senang malam ini..keluar...!!!!!!!”
Bapak mengikuti langkah ibu disusul perempuan jalang itu
“prakk!!!"  Ku dengar lagi pukulan dari bapak...
YA ALLAH...pasti ibu kesakitan,ibu tak berdaya...
“pergiii....keluarr...aku tak sudi melihat wajahmu..bawa sekalian anakmu ini...”
“pak..sadar...aku istri mu..ini deri anak kita”
"hahhhhhhh!!!!!!!! Istriku??? Istri macam apa kau??? Memberiku uang saja tidak pernah...kau istri pembawa sial...karna menikah denganmu usaha tambakku bangkrut...”
“pak...sadar...siapa perempun ini..jangan bawa perempuan lain kerumah kita..nanti apa kata orang..kasian anak kita pak”
“aku tak peduli kata orang..yang penting aku bisa senang-senang...haaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”bapak tertawa..perempuan jalang itu juga tertawa..bapak langsung merebahkan badannya keranjang..tiba-tiba deri menangis..kaget karna botol bir bapak tertumpah diatas kepalanya.ibu langsung menggendong deri.takut bapak  marah dan memukul deri.
“sana..bawa anakmu...atau ku pukul juga dia sama sepertimu”
Ibu langsung keluar kamar..berusaha mendiamkan deri yang menangis..aku tak tahan dikamar ini..ku ambil kayu yang memang sudah lama ku persiapkan kalo saja bapak ingin memukulku lagi..ibu kaget melihat aku keluar kamar dan langsung kekamar ibu..aku melihat pemandangan yang menjijikan..bapak berbuat mesum dengan wanita itu..entah setan dari mana yang merasuki pikiranku..aku segera memukul kepala bapak tanpa ampun..kayu itu cukup kuat untuk membuat bapak terluka..perempuan itu segera berlari keluar rumah.ibu berusaha meleraiku..bapak juga melawan..tapi..sepertinya karna terlalu banyak minum membuat bapak linglung.tanpa sadar..aku..aku tak merasa bahwa tubuh babak tak bergerak lagi..ibu juga terdiam..aku masi berdiri dengan kayu di tanganku..air mataku tak terbendung lagi..YA ALLAH...apa yang telah ku lakukan...???

Paginya kampung gempar..perempuan tadi malam berteriak keseluruh kampung bahwa bapak mati terbunuh.Pak leman kepala RT kami langsung kerumah untuk mengetahui kejadian sebenarnya
“siti...saya tidak tau apa yang sebenarnya terjadi..sebentar lagi polisi datang..tolong kamu jelaskan apapun yang mereka tanya nanti"
Ibu diam..air bening keluar dari kelopak matanya..aku masih menggigil..mutia memeluk ibu..sedangkan deri tertidur dikamar.
“siti..saya akan membantu sekuat tenaga saya..tapi saya juga berharap kejujuranmu” perkataan Pak RT semakin membuatku takut..tetanggaku juga sudah ramai diluar..mereka saling berbisik-bisik
“Pak RT...sayalah yang membunuh suami saya...”
Deeeeegggg!!!!!!!! Aku kaget mendengar penjelasan ibu..
Tak lama pilisi datang..aku seperti ingin mati saja melihat lelaki segaram coklat itu masuk ke rumahku..tak lama ibu  di intrograsi..
“bu..tapi kata lora dia melihat sendiri anak ibu yang memukul almarhum”
Kata pak polisi..ternyata perempuan itu yang mengadukan semua..
“Pak..benar saya yang memukul bapak” aku berkata-kata dengar suara parau menahan sedih,takut dan juga kebencian pada bapak
“mira..kamu tidak tau apa-apa..masuklah..” ibu menatapku dingin..
“tapi bu....”
“tidak ada tapi-tapian..masuk bawa adikmu”
Polisi sedikit heran dengan tingkah kami..
“buk..tolong kasi penjelasan yang sejujurnya..karna kalo ibu salah memberi keterangan akibatnya semakin fatal”
“sayalah yang bertanggung jawab pak..saya benci melihat suami saya membawa wanita lain dikamar..saya sudah menahan diri selama ini.dia sering memukul saya..menendang dan memaki saya..kadang anak-anak juga menjadi kemarahannya..saya sudah lama menahan benci ini..saya yang memukulnya..dia banyak minum jadi saya leluasa memukulnya sekuat tenaga saya” ibu bercerita menahan haru..aku semakin tak mengerti kenapa ibu mengakui semua ini..padahal akulah yang memukul bapak.
“Pak polisi...begini...semasa hidup..almarhum memang sering sekali berbuat kasar pada istri dan anak-anaknya..kami..hanya bisa menasehatinya,karna ini adalah urusan rumah tangga mereka..” suara Pak RT mencoba membela kami
“tapi Pak RT..pembunuhan tetaplah kejahatan..dan kalau terbukti bersalah pelakunya pasti akan dihukum” Pak Polisi juga menerangkan tugasnya
“saya mengerti..tapi..cobalah lihat..asal penyebabnya kenapa bu siti melakukan semua ini..saya kenal dengan warga saya..bu siti tak mungkin berbuat begitu andai dia tak disakiti...selama ini bu siti sudah lama bertahan..tapi mungkin tadi malam puncak kekesalannya karna melihat suami membawa wanita lain kerumah..saya rasa semua perempuan pasti akan marah kalo itu dilakukan suaminya”
Kami semua diam..tapi..ibu tetap tegar.ibu sudah sangat puas menangis selama ini..ku beranikan diri untuk mengakui perbuatanku
“Pak...sayalah yang memukul bapak..saya benci melihat bapak..bapak sering memarahi kami..sering mencuri uang ibu..hukum saja saya..saya yang bersalah”
Polisi jadi saling pandang..Pak RT juga bingung...
“bapak-bapak ..jangan mendengar ucapan anak saya..dia masi kecil..tidak mungkin dia bisa mencelakai suami saya..hukum saja saya..saya rela kalo memang saya harus dihukum”
“tapi bu..keterangan lora juga mengatakan kalo anak ibu yang memukul bapaknya”
“pak..wanita itu lagi mabuk masuk kerumah saya..tidak mungkin dia tau siapa yang membunuhnya.memang benar anak saya yang mengambil kayu..tapi sayalah yang membunuh suami saya”
Akhirnya ibu dibawa kekantor polisi..aku menangis sekuatnya..deri juga menangis..sambil memegang kuat baju ibu..mutia menahan ibu jangan pergi..air matanya tak terbendung lagi.aku berusaha menenangkannya.ibu menangis..
”mira..kamu harus menjaga adik-adikmu..ibu tak tau berapa lama disana..kamu harus kuat...”
“tapi bu...kenapa ibu lakukan semua ini..inikan bukan salah ibu”
“sudahlah mira..ibu yang memilih hidup disana..ibu harap kamu bisa mandiri..kamu harus menjaga adik-adikmu..ingat pesan ibu..kemana pun kamu melangkah..jangan lupa berdoa..”
Aku memeluk ibu..Pak RT juga tak kuasa menahan pilu melihat kami..
Tak lama mobil Polisi membawa ibu..tingal kami dan para tetangga yang menemani.
“mira..sudahlah..jangan sedih...kalo cuma makan..kami bisa membatu” bu leni tetangga ku mencoba menenangkan kami
“iya mira..kalo kamu susah menjaga adikmu,kami bisa membantu menjaganya selama kamu menjual kue” pak darto tetangga ku pun berusaha menghibur kami
“trima kasih bu...nanti mira pikirkan..rasanya mira pengen ikut ibu saja dipenjara”

Ini hari ke 10 ibu dipenjara..aku selalu menjenguk ibu.kulihat ibu semakin kurus..matanya cekung...tak pernah lagi kulihat ibu tersenyum..
“mira..hidup ini sangat panjang..kita tak tau apa yang akan terjadi kedepan..tapi..pesan ibu..jangan pernah meninggalkan adikmu..rawat mereka..kamu pengganti ibu.maafkan ibu..tak bisa memberikan yang terbaik untuk kalian.apapun yang terjadi..kamu jangan sampai berpisah dengan adikmu”
Aku memeluk ibu erat..kami menangis berdua..
“ibu..biar mira saja yang menggantikan ibu disini..mira rela bu”
“tidak mira..kamu masi belum cukup dewasa..lagipula ini bukan temat yang baik untukmu.masa depanmu masi panjang..kalo kamu disini..siapa yang mau berteman denganmu” ibu membelai rambutku..
Hari itu...ternyata hari terakhir aku bertemu ibu..karna keesokannya Pak RT datang bersama kepala penjara tempat ibu ditahan.
“mira..bapak harap kamu tegar..ini sudah suratan..sudah takdir ALLAH”
Aku tak sanggup berkata apa-apa lagi..rasanya baru kemarin ibu memelukku..membelai rambutku..baru kemarin kami makan bersama..baru kemarin ibu ada bersama kami...
“dek mira..ibumu pergi saat beliau sedang sholat tahajjud,penjaga penjara curiga melihat ibumu terlalu lama sujud.. setelah di tunggu 1 jam lebih kami baru berani mendekati ibumu..tapi....beliau  tlah tiada saat kami memeriksanya..ini..kami temukan dibawah sajadah beliau”
Pak polisi menyerahkan sepucuk surat..ini..tulisan ibu..

08-10-1999
Bismillahirahmannirahim....
Assalamualaikum...

Buat anak-anak ibu yang ibu rindukan...
Mira...mutia..dan deri...
Ini hari pertama ibu dipenjara..ibu sangat sedih berpisah dengan kalian..ibu tak henti-hentinya menangis melihat kalian yang masih kecil..tapi harus ibu tinggalkan..ibu tinggal bersama 6 orang dikamar ini..dan ibu..tak bisa memejamkan mata..

09-10-1999
Mira sayang...hari ini ibu membersihkan halaman..disini ibu mempunyai banyak teman...seharusnya ibu bahagia karna tidak tinggal sendiri..tapi..hati ibu selalu sepi..hanya kalian yang ada dipikiran ibu..
Hari ini..ibu tak bisa menelan apa yang ibu makan...

10-10-1999
Anak-anak ibu..permata hati ibu..malam tadi ibu bermimpi...ibu melihat kalian sedang berjalan jauh..ibu panggil tapi kalian tidak mendengar..ibu sedih sekali...ibu berlari sekuat tenanga..tapi kalian semakin jauh...
Mira..ibu khawatir dengan keadaan kalian sekarang..setiap kamu menjenguk ibu..hati ibu semakin teriris...ibu merasa bersalah karna tak bisa merubah takdir kita sejak dulu..
Mira..jaga adikmu baik-baik ya sayang...

11-10-1999
Hari ini hari ke-4 ibu berada disini..tadi pagi pak rt datang menjenguk..beliau baru saja menemui kapolres..beliau berusaha agar hukuman ibu diringankan..karna ibu masi punya kalian.
Mira sayang..pak rt terlalu banyak jasa kepada kita..ibu harap kalian bisa membalas kebaikan beliau..pak rt juga tadi mengatakan
bahwa beliau ingin mengurus kalian bertiga..beliau ingin kalian tinggal dirumahnya..ibu belum menjawab..karna ibu sudah sangat
Banyak berhutang budi pada pak rt..

12-10-1999
Buah permata hati ibu...mira..mutia..deri...
Ibu sangat merindukan kalian..sangat......ingin bertemu kalian..ibu sering menangis...dalam doa..hanya kalian yang ada dalam harapan ibu..rasa rindu ini melebihi kesedihan ibu..bagaimana khabar deri nak?? Apa dia masi sering menangis?? Kasian dia..dia belum pernah berpisah tidur dengan ibu..keadaan mutia bagaimana nak?ibu dengar pak komarudin membiayai uang sekolahnya..ibu sangat senang mendengar kabar itu tadi sore.beliau datang bersama istrinya..mira..beliau juga ingin membiayai deri sampai perguruan tinggi..ibu tidak bisa berkata apa-apa lagi untuk bersyukur atas kasih sayang mereka pada kalian..ibu harap..kalian tidak melupakan jasa-jasa mereka..jadilah anak yang baik..berdoalah selalu..jangan lupa berdoa untuk almarhum ayahmu..bagaimanapun..dia adalah ayahmu nak..ibu tidak pernah mengajarkan kalian durhaka...

13-10-1999
Hari ini ibu di panggil kepala penjaga LP..beliau mengabarkan kalo hukuman ibu diberi keringanan..mungkin 1 tahun 7 bulan lagi kita bisa berkumpul lagi..ibu sangat senang mendengarnya nak..pak rt dan pak komarudin yang menjaminnya..untuk yang kesekian kalinya.mereka berjasa pada hidup kita...

14-10-1999
Mira sayang...ibu dengar deri lagi sakit..ibu khawatir sekali...ingin rasanya ibu berlari memeluk deri..ibu sangat tau kalau dia sudah menangis..hanya ibu yang bisa menenangkannya..mira..ibu sangat kasian padamu..pasti kamu sulit menjaga kedua adikmu...ibu sangat menyayangimu nak..sama seperti ibu menyayangi deri dan mutia..tapi ibu tau...kamu pasti mampu menjalani semua ini..maafkan ibu nak..tak sepantasnya ibu memberikan tanggung jawab ini padamu..

15-10-1999
Buah hati ibu...
Hari ini kepala ibu pusing sekali..tadi dikamar mandi ibu hampir jatuh karna pandangan ibu tiba-tiba kabur..ibu tak bisa tidur tadi malam..ibu memikirkan dirimu yang repot menjaga deri..mutia yang masih kecilpun pasti juga ikut repot membantumu..maafkan ibu nak..disaat seperti ini ibu tak ada diantara kalian..ibu tak bisa berbuat sesuatu untuk kalian.bahkan ibu tak bisa memasak bubur untuk deri..kamu tau sendiri..deri makannya suka rewel..
Setiap hari kamu menjenguk ibu..mengatakan bahwa semua baik-baik saja..tapi ibu tau hatimu nak..kamu sangat terpukul..kamu sangat sedih..ini bukan salahmu..ini salah ibu..jadi..biarlah ibu yang menebus semuanya disini..jangan pernah menyalahkan dirimu..ibu tak pernah menyesal berada disini..

16-10-1999
Anak-anak ibu semuanya...
Ini hari ke 9 ibu jauh dari kalian...tapi..ibu sudah merasa seperti puluhan tahun meninggalkan rumah kita..ibu sangat ingin mendengar suara deri..suara mutia..ibu rindu pada kalian semua...ingat pesan ibu nak...berbuat baiklah pada siapapun..jujur dimanapun kalian berada..jangan pernah meninggalkan sholat..karna ALLAH selalu dekat pada hamba NYA yg menjadikan sholat kebutuhan hidupnya..teruslah berdoa nak..ibu sangat merindukakkan kalian sampai kapanpun..
Mira..ibu titip adik-adikmu..kamu anak tertua..jadilah kakak yang baik,,sayangi adikmu nak..karna kalian tidak punya siapa-siapa lagi..ibu tak bisa selalu ada didekat kalian..setiap mahluk yang hidup pasti mati..dan ...kita tak tau sampai kapan kita ada didunia ini..

17-10-1999
Anak-anak ibu buah kesayangan ibu...
Hari ini ibu muntah-muntah dikamar mandi,,sepertinya maag ibu kambuh lagi..selama disini..makan ibu tak teratur..ibu tak bisa menelan dengan nikmat apa yang dijatah untuk ibu.tidur ibupun tak pernah tenang...ibu selalu bermimpi kalian..
mira...barusan ibu mimpi bertemu bapakmu..dia menangis..dia memeluk ibu..wajahnya sangat pucat..ibu kasian sekali melihatnya..
Mira..malam ini..ibu tiba-tiba merasa sangat merindukan ayahmu..ibu yakin dia juga menyesal dengan kesalahannya..
Nak..walau bagaimanapun...bapakmu tetaplah seorang manusia..yang terkadang berbuat khilaf...maafkan lah kesalahannya nak..ibu sudah memaafkan kesalahannya dari dulu..berdoalah untuknya nak..jangan sampai adik-adikmu juga membencinya..kalian adalah anak-anaknya..hanya doa kalian yang dapat menyelamatkannya dari murka ALLAH...ibu mohon padamu...lupakanlah yang tlah berlalu..ibu yakin kamu menuruti kata-kata ibu..
Mira..entah berapa lagi ibu akan menunggu hari kita berkumpul seperti dulu...ibu sangat mencintai kalian..ingat pesan ibu nak..bila kalian besar nanti..jangan pernah berhenti berdoa..bila ibu sudah tiada..kalian harus saling menjaga..jangan pernah bertengkar,,,ibu hanya punya kalian..
Mira..mutia..deri..jadilah anak yang baik...suatu hari nanti..kita akan berjumpa lagi...

Ku lipat lagi surat tulisan tangan ibu..pak rt dan tetanggaku sudah berkumpul untuk pergi ke mesjid membawa jenazah ibu..kami mengikuti dari belakang..sedangkan warga yang lain sudah menyiapkan lobang makan untuk ibuku..disamping pusara bapak..

Ibu..hari ini..kerinduanmu pada bapak terobati..
Aku yakin bapak tersenyum bahagia menyambut bidadari hatinya
Dan ibu juga bahagia bertemu dengan belahan jiwamu
Tetaplah bersama disana..jangan pernah berpisah lagi..
Kami akan selalu mendoakan ibu...
Kami juga selalu merindukan bapak..
Kami mencintai kalian berdua....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar