Sabtu, 19 April 2014

Dia Ibuku...Bukan Pembantu Part I (CERPEN)

BISMILLAH....
  ibu...
sosok yang pertama yang paling bahagia dengan kehadiran kita didunia 
sosok yang istimewa karna ada ruang khusus untuk seorang manusia sempurna diperutnya 
sosok yang melahirkan para NABI...para ULAMA...dan..yang melahirkan kita 
ibu...wanita tangguh dan perkasa...sanggup membawa amanah diperutnya selama 9 bulan 
tunjukkan padaku..lelaki mana yang mampu membawa beban itu selama 9 bulan?? 
tidak presiden..ato lelaki terkuat didunia ini.. 
hanya ibu...hanya ibu...dan hanya ibu... yang tulus menjaga kita selama itu             


   Kata teman-teman..aku cewe yg beruntung..wajah cantik..otak jenius..semua cowo antri mo jadi pacarku..guru-guru juga sayang dan perhatian denganku..hhhmmm..seharusnya aku bangga dengan itu.tapi...mereka tidak tau aku sangat benci dengan pujian itu.apalagi kalo sudah jam pulang sekolah..aku sangat malas pulang kerumah.kalo ada yang bilang “rumahku syurgaku” tapi itu tak berlaku padaku..bagiku”rumahku nerekaku”...
“kamu sudah pulang nak” suara ibu menyambutku
Aku diam..langsung berlalu kekamarku yang kecil..banyak sarang laba-laba yang menghiasi dindingnya yang berwarna suram
“nak..kamu kenapa,sakit?” suara ibu mendekati kamarku.cepat-cepat ku kunci pintu kamar.aku benci suara itu..aku benci ibu..
“rahma..”  ibu mengetuk pintu kamarku,tapi aku tetap diam
“rahma..buka pintu nak..ibu sudah masak ikan kesukaanmu..makan dulu ya nak”
Aku tetap diam..ku tutup kuping dengan bantal yang sejak SMP kelas 1 tak pernah diganti yang baru oleh ibuku.
“rahma...” suara ibu masih diluar kamarku
“iya nanti...rahma ga lapar,ibu makan aja dulu”  jawabku sinis
“tapi ibu masaknya buat kamu nak,tadi ibu dikasi ikan sama bu anggi”
Nah..itu dia..aku paling benci ibu selalu membanggakan barang pemberian bu anggi tepatnya anggia putri sari nama yang sangat cocok dengan wajah dan kekayaannya..hhuuhhh kenapa bukan bu anggi saja yang jadi ibuku gerutu ku dalam hati.ibu sudah lama bekerja dirumah bu anggi.beliau janda pengusaha batu bara dikalimantan.sejak suaminya meninggal karna pesawat yang ditumbanginya jatuh ,bu anggi pindah ke padang.kampung halamannya..kampung halamanku juga.
“nak..makanlah dulu..,nanti kamu sakit”
Aku keluar kamar,kulihat di atas meja ada ikan bawal kesukaanku.sebenarnya aku sangat lapar tapi..melihat wajah ibu selera makanku langsung hilang.
“rahma..ada apa??”
“ga da apa-apa bu,rahma cuma bosan hidup kita seperti ini terus”
Ibu menghela napas panjang..duduk di sampingku
“sudah nasib kita seperti ini..tapi kamu kan masi bisa sekolah..ya..walaupun dengan bantuan bu anggi.tapi dia tulus membantumu.anak bu anggi cuma 1 laki-laki dan itu sudah dewasa tinggalnya juga jauh,dia kuliah di australia.bu anggi hanya punya 1 putra..
Uda(abang) romi,putra tunggal bu anggi..dia kuliah di luar negri.wajahnya ganteng...kadang aku suka berhayal andai saja uda romi jadi pacarku..pasti teman-temanku iri...haaa...itu hanya hayalan .. mana mungkin dia mau sama orang miskin.walaupun dia sangat baik pada kami.
“kenapa ibu tak seperti bu anggi saja,janda kaya yang punya harta peninggalan suaminya..bukan sebagai buruh cucinya bu..bukan sebagai pembantu dirumahnya” kata-kataku mulai tajam..ku tahan air mataku karna kesal..sedih..marah dan malu
“rahma..kamu malu ibu hanya pembatu”
“bukan cuma malu..tapi benci..marah..kalo saja teman-teman tau ibuku seorang pembantu,mereka pasti ledekin aku bu” air mataku tak tertahan lagi.
Ibu terdiam..tapi ku lihat ada cairan bening membasahi wajah tuanya.aku juga diam...
Ibu langsung masuk kekamar..sunyi...ku dengar suara ibu menahan tangis..aku juga menangis..Cuma perasaan kami beda.aku menangis karna aku benci nasibku miskin.kalo ibu mungkin menangis karna ucapan kasarku.

Aku duduk di kelas 3 SMA,berarti sebentar lagi kami tamat dan melanjutkan perguruan tinggi.teman-teman sudah sibuk mencari universitas yang berbobot dan juga bergengsi.ada yang pengen melanjutkan usaha keluarganya,ada yang pengen kuliah ke luar negri ada juga yang sudah mendaftar di universitas swasta yang mahal dan terkenal..tapi.....tidak dengan aku..bisa sekolah saja sudah syukur.
“rahma..nilaimu lumayan..kalo kamu mau ibu ada kenalan dengan beberapa tenaga pengajar di universitas negri dijakarta,ibu bisa merekomendasikan mu” suara bu lena guru kimia ku
“entah la bu..rahma ga tau mo lanjut ato tidak”
“loh kenapa..kan sayang..nilaimu bagus”
Aku diam..segera permisi pengen cepat-cepat pulang...

Kulihat ibu sedang menjemur pakaian..hhmmm..wajah itu..kadang aku sering marah pada diriku.kenapa harus aku yang jadi anak perempuan tua itu.kenapa aku tidak mati saja waktu lahir didunia,jadi aku tak menanggung malu dan sesal karna kemiskinanku.rumah ini juga peninggalan ayahku karna bekerja sebagai penjaga sawah mak tuo(kakak ibu) yang tinggal di medan.rumah jelek,sempit dah hanya punya 3 lampu kecil..1 dikamarku..1 didapur..1 teras.kamar ibuku tak ada lampu.beliau memakai lampu minyak tanah.
“bu...sebentar lagi rahma mau lulus sekolah..rahma mau kuliah seperti teman-teman”
Ibu diam..memandangku..berjalan menuju kursi reyot yang ada di perkarangan rumah kami
“rahma...ibu sangat ingin menyekolahkan mu sampai kemana pun kamu mau..,tapi...”
“tapi apa bu....tapi ibu ga punya biayakan?? Tap ibu miskin kan???” suara ku keras..
Aku berjalan menuju kamar,ku banting pintu dengan keras.aku menangis sekuat-kuatnya..aku kembali menyalahkan TUHAN yang membiarkan hidupku miskin..aku benci TUHAN yang tak adil..aku benci semua....

Malam hari aku tetap diam..ibu juga tak banyak bicara..tak lama ibu memanggilku ..
“nak...makanlah dulu..soal sekolah..nanti selesai makan kita bicarakan”
“memang ibu punya apa? Memang kuliah itu gratis” jawabku kasar didalam kamar
“iya..ibu tau..tapi ibu akan mengusahakannya nak..”
“pake apa bu?? Makan saja kita sering di kasi orang..gaji ibu saja tak cukup untuk uang sekolahku..kalo bukan bu anggi yang membantu..aku pasti jadi buruh cuci juga..sama seperti ibu..aku malu bu..aku juga pengen seperti teman-teman..”
“rahma..ibu sangat menyayangimu..cuma kamu yang ibu punya..ibu sudah berusaha agar kamu seperti mereka..”
“usaha apa bu..?? ibu tak punya apa-apa..aku minder bu...”
“rahma..ga baik menyesali diri...kita memang miskin..tapi kita bukan pengemis”
“teman-temanku punya mobil..hp mereka gonta ganti bu..kesekolah selalu bawa uang banyak..,sedangkan aku??”
“rahma..mungkin ibu salah karna tak bisa memberikan semua itu..tapi ibu rela melakukan apa saja demi kebahagiaanmu nak”
“sudah la bu..aku malas..aku ga lapar”
“makan lah nak..ibu cemas..nanti kamu sakit..ga bisa sekolah..pelajaranmu nanti banyak yang tertinggal”
“biar saja..lebih baik ga sekolah dari pada aku malu sama temanku”
Ibu diam...ku dengar langkahnya menjauh..mungkin ibu kekamarnya..menangis..ya...ibu selalu menangis bila aku sudah membahas soal hidup kami yang serba kekurangan...aku tak peduli..

disekolah...
“baiklah anak-anak..ibu sudah membagi kalian jadi 4 kelompok dan sudah ibu tunjuk ketuanya,ibu harap kalian mengerjakan tugas ini dirumah.minggu depan dikumpul” suara bu maya mengakhiri pelajaran hari ini.bel tanda pulang baru saja berbunyi..hhmmm..aku bingung..bu maya menunjukku sebagai ketua kelompok..
Sampai dirumah,aku mencari ibu..aku harus bilang kalo besok teman-temanku mau belajar kelompok dirumah.rumah sepi..kulihat didapur ibu tak ada..aku berjalan menuju kamarnya..ku intip dari pintu ibu sedang sholat..hhhmmm...ibu pasti lama berdoa..entah apa yang diminta ibu setiap shplat..nyatanya nasib kami tak berubah..bisik hatiku.aku langsung kekamar..siap-siap mau makan siang.
“bu..besok teman-teman mau kerja kelompok dirumah..”
“ya bole aja..itukan demi sekolahmu”
‘tapi aku ga mungkin bawa temanku ke gubuk kita ini bu”
“rahma..kita ga punya rumah yang lain..cuma ini yang kita punya..ini juga pemberian mak tuo”
Aku diam...aku mulai berpikir bagaimana caranya agar teman-temanku tidak datang kerumah jelek ini
“bu...bagaimana kalo ibu bilang sama bu anggi bahwa aku ada kerja kelompok,temanku rame bu..takkan muat dirumah sempit ini”
“rahma..itukan rumah orang..ibu malu mengatakannya sama beliau”
“kalo ibu malu,biar aku saja..toh bu anggi pasti mau..lagipula dia sering kesepian dirumahnya yang besar itu”
“jangan nak..bu anggi sudah terlalu baik..jangan merepotkan dia dengan hal sekolahmu”
“bu..membiayai sekolahku yang mahal itu aja bu anggi ga keberatan..apalagi kalo cuma numpang belajar sebentar bu...lagipula bu anggi kan pernah bilang..kalo ada perlu apa-apa jangan sungkan..rahma yakin bu anggi ga marah”
“tapi nak....”
“tapi apa lagi bu...” kataku memotong pembicaraan ibu
“ya sudah..nanti sore ibu kesana’
Aku diam ... menyelesaikan makanku...

Disekolah teman-teman sudah menunggu ku..mereka ingin memastikan hari ini belajar dirumahku.karna selama ini aku selalu menolak kalo mereka ingin tau dimana rumahku
“rahma..jadikan nanti kita belajar kelompok dirumahmu” kata lidya teman sebangku denganku
“ya jadi donk..”
“trus..kita pulangnya sama ya..abis kami kan ga tau rumahmu dimana” timpal anton cowo paling tajir dikelasku
‘ya..nanti kita pulang sekolah sama-sama aja..biar cepat selesai tugasnya”
Hhhmmm aku agak lega kali ini..karna kemarin sore ibu sudah kerumah bu anggi..kata ibu..bu anggi ga keberatan..hari ini bu anggi segaja masak yang banyak dan buat kue untuk kami nanti..

Sampai dirumah bu anggi kami di sambut angku(kakek) sofyan..orang kepercayaan bu anggi sejak beliau menikah dengan almarhum suaminya.aku langsung keruang tengah..aku agak terkejut melihat ibu sedang menyapu dihalaman.aku takut teman-teman bertanya tentang ibuku.
“wahhhh..rumah kamu bagus ya..ga nyangka ternyata kamu memang teman yang hebat..kaya tapi tidak sombong,aku kira cuma anton yang tajir..ternyata ada yang lebih borju nee” kata santi..teman sekelasku yang paling gendut..
“oke..yuk kita kerjakan tugasnya” kata ku mengalihkan perhatian teman-temanku pada rumah bu anggi.
Tak lama uni(kakak) ita,pembantu bu anggi datang membawa makanan dan minuman.
“rahma..kata ibu abis belajar teman-temannya di ajak makan..uni sudah masak banyak tadi” kata uni menawarkan makanan yang sudah disiapkan bu anggi untuk kami
“ya uni..nanti rahma langsung ke dapur”
Sebenarnya aku sudah tidak merasa asing dengan rumah ini,dulu ibu sering mengajakku main kesini..bu anggi juga sayang padaku.apalagi kalo anak kesayangan satu-satunya itu datang dari australia..pasti kami disuruh kerumahnya..biasa...uda romi juga menganggapku seperti adeknya.dia sering memberiku hadiah.hp ku ini juga kado ultah dari uda romi.
“ciiee....putri raja banyak pelayannya neee”kata anton menggodaku...
“itu..ibu yang menyapu disamping pembantu ibumu juga ya?”kata  santi ingin tau
Deeegggg..!!!! aku kaget..tapi aku segera mengalihkan pertanyaannya..
“adduuhhh...putri gendut kita ini sudah lapar ya...makanya ayo cepat kerjakan tugas ini..setelah itu kamu bole makan sepuasnya.
Lalu kami sibuk dengan pembahasan mata pelajaran yang ditugaskan bu maya
Aku hampir malu kalo saja santi tetap cerewet..hhuuuuhhhhh...

Hoooooooooreeeeeeeeeeee......kelas kami lulus semua..banyak corat-coret di baju seragam putih abu-abu kami..semua gembira..tak lama pak sudarman datang memanggilku
“rahma..sebaiknya kamu pulang..tadi ada bapak tua mengkhabarkan kalo ibumu jatuh dikamar mandi”
Aku langsung pulang kerumah..kulihat rumah kosong..ku cari ibu ke tetangga juga ga ada yang melihat ibu..aku langsung kerumah bu anggi,mungkin ibu jatuh di kamar mandi bu anggi
“rahma .. ibu mu pingsan saat mau menjemur pakaian” kata bu anggi menjelaskan saat aku sudah berada di kamar rumahnya
Sebentar lagi dokter datang..kamu sudah makan? Makan saja dulu didapur..biar ibu suruh uni menyiapkannya.aku diam..mataku melihat sosok tua yang belum sadarkan diri itu.hhhmmmm....YA ALLAH....dia adalah ibuku...kemana saja aku selama ini....
Setelah dipriksa dokter,ternyata ibu sakit ginjal.ibu juga kelelahan..perlu istirahat.
Setelah siuman kami di antar pak jainal sopir pribadi bu anggi..sebenarnya bu anggi keberatan aku mengajak ibu pulang.tapi ibu bersikeras pengen dirumah saja.
Besoknya penyakit ibu kambuh lagi..kali ini lebih parah..ibu muntah darah.aku langsung kerumah bu anggi minta pertolongan.tak lama kami sudah dirumah sakit.ibu sedang dipriksa dokter.aku cemas..bu anggi lagi mengurus administrasinya.hhmmm...entah bagaimana membalas kebaikan bu anggi bisik hatiku.
Tak lama kami dipersilakan masuk oleh perawat yang baru saja keluar dari ruang kamar ibuku.aku cepatkan langkah kaki..tak sabar melihat kondisi ibu.
“ibumu sudah tua,sebaiknya jangan terlalu kelelahan.harus banyak istirahat” dokter menjelaskan penyakit ibuku
“tapi mengapa ibu sampai muntah darah dok” tanya ku ingin tau
“ibumu menderita kanker hati,tapi kalo makan obat teratur dan kondisinya tidak terlalu lelah..ada kemungkinan ibumu bisa bertahan”
Tak lama dokter meninggalkan kami,disusul bu anggi dan pak jainal sopirnya.
Kini tinggal aku berdua sama ibu..aku berjalan mendekati tubuh kurus itu.ibu masi  belum sadarkan diri..tubuhnya sangat kurus..rambut sudah memutih..wajah keriput dan kulit yang kasar...lama ku pandangi wanita yang telah melahirkan ku ini.aku duduk tepat disisi ibu yang menahan penyakitnya..
YA ALLAH...kemana saja aku selama ini..mengapa ku biarkan tubuh ini bekerja sampai masa tuanya..mengapa aku lupa bahwa ada pepatah mengatakan”syurga itu ditelapak kaki ibu”..mengapa aku selalu sibuk membahas rumah kami yang reyot..menyesali karna ibuku hanya seorang tukang cuci..mengapa aku harus malu rumahku kecil dan sumpek..padahal..ibu rela menjadi pembantu demi perutku..ibu rela gelap dikamar demi aku belajar tenang..rela menahan lapar sebelum aku pulang sekolah..aku selalu berkata kasar..tapi...sedikitpun ibu tak pernah memarahiku..tak pernah memukulku..aku terus menangis..menyesali diri..menyesali semua kelakuanku.YA ALLAH....sembuhkan ibu..aku janji akan merubah semua sifat burukku.aku mau ibu ada seperti dulu..ibu yang menungguku pulang sekolah..ibu yang khawatir aku sakit....ibu..aku hanya ingin ibu sembuh..takkan ku biarkan ibu bekerja..biar aku yang masak..aku tak peduli lagi dengan kuliahku..aku terus menangis..
“rahma....” suara ibu...
Aku langsung memandang wajah tua itu..ku peluk erat..ibupun menangis..aku tak sanggup berkata...aku hanya ingin segera pulang merawat ibu
“rahma..sudah laa ibu tidak apa-apa..ibu akan sembuh..jangan menangis terus..kalo kamu sakit ibu tidak bisa makan sebelum kamu sembuh”
Aku semakin kuat memeluk tubuh kurus ibu..YA ALLAH...bagaimana cara ku membalas semua itu...
“rahma..ibu sangat menyayangimu..tak ada yang salah denganmu nak..ibu yang salah karna belum sanggup membahagiakanmu”
Tangisku semakin pilu..aku tak sanggup menahan duka ini
“ibu...cepat sembuh ya..biar rahma yang merawat ibu dirumah...”
“ibu sudah sembuh nak..ibu bahagia melihatmu seperti ini..ibu sudah menggadaikan tanah rumah kita untuk kuliahmu..bu anggi juga membantu..mak tuo yg dimedan juga akan mengirin uang untuk jajanmu nanti”
Aku rangkul ibu dengan erat..aku semakin merasa berdosa..
“bu...rahma ga mau kuliah dulu..rahma pengen dirumah saja..menemani ibu”
“tapi nak..itukan cita-citamu..ibu sudah berjanji pada ayahmu.ibu juga janji pada diri ibu sendiri..ibu akan menyekolahkan mu sampai perguruan tinggi”
“rahma ga perlu kuliah kalo ibu masi bekerja,biar rahma cari pekerjaan saja bu”
“kamu mau kerja apa nak..kan baru tamat sekolah..mana ada orang yang mau menerima tamatan SMA...”
“ada bu..tadi rahma sudah bilang sama bu lena,kebetulan suaminya ngajar di SD dan sedang membutuhkan tenaga guru bantu.rahma bole mengajar disana..kan nilai rahma juga lumayan bu”
‘tapi nak...”
“sudah la bu..rahma akan senang kalo didekat ibu,nanti sabtu-minggu rahma ikut Universitas Terbuka untuk melanjutkan kuliah rahma..jadi rahma tidak ketinggalan sama teman-teman”
“rahma....”ibu menangis memelukku...
“maafkan ibu nak...seharusnya kamu tak perlu seperti ini..ibu masi sanggup bekerja’
“tidak bu...ibu ga bole kerja lagi..semua sudah rahma rencanakan..ibu hanya dirumah..kalo ibu bosan ibu bole ke rumah bu anggi..beliaukan juga banyak jasa dengan kita bu”
“rahma...ibu sangat bangga padamu..”ibu membelai rambutku
“rahma juga sangat sayang pada ibu” ku cium kening wanita yang paling berjasa dalam hidup ku ini.
Diluar kamar rumah sakit,bu anggi dan teman-teman sekolahku tersenyum haru melihat keakraban  kami...biar mereka tau..yang menyapu di rumah bu anggi itu bukan pembantu...tapi Dia Ibuku...
Terima kasih Tuhan..hari ini..aku bahagia....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar