Sabtu, 19 April 2014

Ketika tangisku menjadi bahagia (cerpen)

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatu...

Salam rindu untuk ayah..ibu..ina dan wawan....

Sebelumnya lilis minta maaf karna baru sekarang bisa berkirim khabar..bukan berarti lilis lupa pada keluarga..apalagi sama kampung halaman...
Ibu...masi terbayang di ingatan saat lilis meninggalkan kampung 10 tahun yang lalu...dengan berat hati dan cucuran air mata ibu melepas lilis..dengan bekal seadanya dan uang 20.000..lilis melangkah keluar dari rumah kita yang pengap.ku lihat mata ayah berkaca-kaca..menahan kesedihan..ina masi kecil ada di gendongan ibu..sedangkan wawan baru masuk sekolah SD.hati lilis sangat sedih dan berat berpisah dengan ayah..ibu..dan adik-adik..tapi..mau gimana lagi..kehidupan kita yang serba kekurangan memaksa lilis pergi merantau untuk mencari pekerjaan dikota..sekedar mencari pegalaman dan meringankan beban keluarga.
Ayah yang lilis hormati...
Pasti ayah tidak sekuat dulu lagi..membanting tulang mencari nafkah untuk keluarga..lilis jarang sekali bisa membantu..Pesan ayah selalu lilis ingat..jangan percaya pada orang yang baru dikenal..apalagi laki-laki..lilis harus hati-hati dalam pergaulan..terimakasi ayah...karna selalu mengingat dan menjalankan pesan ayah..Alhamdulillah hingga saat ini lilis dalam keadaan baik-baik saja.lilis tetap menjujung arti kesucian seorang wanita ayah..tak boleh sembarang lelaki yang bisa menjadi teman dekat kita.ayah benar..karna ayah seorang lelaki..makanya ayah sangat paham dengan pikiran mereka..

Ibu yang lilis sayangi...
Lilis kangen banget sama ibu..sudah lama tidak makan masakan ibu..pasti ibu repot sekali mengasuh ina dan wawan.ibu sudah tua..tentu tak kuat lagi bekerja mencuci di rumah tetangga..
bu...lilis ingin sekali membahagiakan ibu di hari tua.ibu adalah sosok yang menjadi panutan buat lilis..selama dikota lilis sering teringat ibu..lilis bekerja siang dan malam..mematuhi perintah majikan.tidak lalai sholat..jujur dalam bekerja dan sopan terhadap orang lain..kehidupan kota memang keras..kalo kita tidak kuat..kita yang akan kalah sama nasib bu..apapun masalah yang lilis hadapi..selalu berdoa agar ALLAH memberi jalan keluar yang baik..semua juga berkat doa ibu..lilis harus kuat..cita-cita lilis harus tercapai..ibu memberi lilis semangat untuk menjadi wanita mandiri..

Wawan..ina..yang kakak rindukan...
kalo kita ketemu..mungkin kakak ga bisa lagi mengingat wajah kalian..abis..kakak perginya waktu kalian masi kecil.ina sekarang kelas berapa ya?? Dulu terakhir kita ketemu ina masi berumur 3 taun..berarti sekarang mungkin duduk di kelas1 SMP..dan wawan duduk di kelas 1 SMA..duuhhh...kakak kangen banget sama kalian...pasti kalian juga senang kalo kakak ajak jalan-jalan ke kota...doa kan kakak ya dek..semoga nanti kita bisa kumpul lagi...

Ayah...ibu..yang lilis sayangi...
Pasti ibu juga ingin tau..apa saja yang lilis alami selama di rantau...bagaimana pekerjaan lilis..dimana lilis tinggal..siapa teman-teman lilis..tentu banyak sekali pertanyaan yang ada di benak kalian..

Tahun pertama lilis sampai di jakarta..lilis tinggal di Jakarta timur..daerah utan kayu..lilis bekerja sebagai pembantu rumah tangga..karna hanya itu pekerjaan yang lilis kuasai..pada mulanya mereka sangat baik sama lilis..tapi..setelah jalan 3 bulan..sikap mereka berubah..mulai sering main tangan..bahkan lilis jarang dikasi makan..lilis ga tahan bu...genap 3 bulan lilis minta berhenti..dan mereka memotong gaji lilis...


Cobaan itu tak datang sekali bu...setelah itu lilis bekerja sebagai karyawan di Rumah Makan.tugas lilis mencuci piring dan membersihkan sayur atau lauk yang akan di masak..tapi..baru 2 bulan kerja...lilis di fitnah mencuri uang laci mereka..padahal sedikitpun lilis tidak pernah melakukan itu..mendekati meja kasir saja lilis tidak pernah..apalagi mencuri uang yang ada didalam laci..akhirnya lilis keluar..
Hidup ini memang ujian bu..tapi lilis tidak menyerah...lilis pernah bekerja di toko makanan..mereka mempunyai toko yang besar.karyawannya juga banyak..lilis agak betah kerja disini.walau agama kita beda dengan mereka..tapi mereka sangat baik dan menghargai jam sholat lilis.
3 tahun lilis bekerja disini.tapi...musibah memang tak dapat di tolak.pada suatu malam toko kami terbakar.ada yang bilang karna persaingan bisnis..maklum..toke ( bos/tuan = bahasa cina) tempat lilis bekerja ini mempunyai banyak toko..anak-anaknya saja sekolah diluar negri.tapi..ya itu tadi...gara-gara toko mereka terbakar..otomatis penghasilan mereka berkurang.di tambah lagi akhirnya toke meninggal..istrinya mulai tak semangat lagi meneruskan usaha mereka.lilis kasian melihat melihat istrinya..musibah ini membuat dia jatuh..keluarganya pun tak ada yg peduli..akhirnya lilis berhenti..mau gimana lagi..mereka harus mengurangi karyawan untuk menutupi kerugian dan untuk memulai usaha lagi.

Disaat lilis bingung akhirnya lilis bertemu dengan santi..temen sebelah toko tempat lilis bekerja.santi mempunyai kenalan tempat kursus menjahit.lilis di kenalkan sama bu lena....beliau yang mempunyai usaha ini.mula-mula tugas lilis cuma tukang bersih-bersih...menyediakan air minum..atau mencatat data anak kursus yang baru masuk.

 Lilis selalu memperhatikan cara mereka belajar.kadang juga suka mencoba-coba dari bekas kain sisa mereka.bu...lilis senang sekali pada waktu bu lena mengajak lilis ikut belajar menjahit..tak terbayangkan bu..dulu jangankan mesin jahit..kadang mau beli jarum sama benang saja kita tak punya uang.tapi..di tempat bu lena mesin jahitnya bagus-bagus semua.
Lilis terus belajar bu..siang-malam..lilis ingin sekali menjahit baju ayah..ibu..wawan dan ina.karna melihat keseriusan lilis..akhirnya bu lena mempercayai lilis menjahit baju langganannya.yaa..memang dengan pola yang ga terlalu sulit...tapi bu lena terus megajari lilis.hingga akhirnya lilis sudah bisa menjahit baju-baju yang lain.bu lena juga baik..suaminya bekerja di kantor keuangan di jakarta.sedangkan anaknya masi sekolah SMP dan SMA.hari demi hari lilis ga pernah bosan belajar.
ibu kan tau..sekolah saja lilis ga tamat..jadi, mendapat kesempatan menjahit ini lilis pergunakan sebaik-baiknya bu...kalo ibu liat..pasti ibu senang ..lilis bisa jahit kebaya,baju kurung,jas,baju sekolah,...duuhhh..lilis benar-benar sudah ga sabar ketemu ibu.

Ayah..ibu..yang lilis rindukan...
Memang benar apa yang ayah bilang saat malam sebelum lilis pergi ke kota..hidup ini seperti roda..dia akan selalu berputar...bila kita tak bisa mengendalikan arah roda itu..maka kita akan selamanya menahan beban yang di atasnya.menjadi budak dari kemiskinan hidup penuh kekurangan..kebahagiaan akan datang setelah kita melewati penderitaan..dan keberhasilan itu dicapai karna kita menjalani proses dari ujian hidup.


Disaat lilis sudah merasa nyaman tinggal bersama bu lena..tetapi ALLAH masi ingin lilis lebih bersabar...masuk tahun ke 4 lilis tinggal disana..cobaan berat menimpa lilis lagi.suatu malam disaat lilis sholat Tahajjud..Pak Doni,suami bu lena tiba-tiba masuk ke kamar lilis..entah syetan dari mana yang merasukinya..sekuat tenaga dia memeluk lilis..dia ingin menodai kesucian lilis..dengan tenaga dan badan yang besar dia  membekap mulut lilis...
ibu....saat itu rasanya bumi berputar..lilis tidak sanggup melawan.lilis menangis..memohon agar Pak Doni melepaskan lilis..tapi dia sudah ga sadar lagi bu..
tapi...memang ALLAH MAHA MELIHAT..MAHA MENDENGAR...disaat Pak Doni memeluk lilis..tak lama kemudian Bu Lena datang bersama anaknya Rudi...

Ibu...fitnahan itu tak hanya sampai disitu,besok paginya lilis di panggil bu lena..dia minta penjelasan tentang kejadian tadi malam.lilis menceritakan semuanya..tapi..Pak doni menyangkal...malah menuduh lilis lah yang menggodanya..dia mengatakan bahwa lilis yang mengajak dia ke kamar...
ibu...sungguh sedih nasib lilis di rantau orang..banyak cobaan...akhirnya dengan berat hati lilis minta izin keluar dari rumah itu.lilis tau bu lena pasti terpukul sekali dengan kejadian itu,tapi lilis yakin bu lena tau bahwa suaminya lah yang bersalah....demi anak-anak..bu lena juga tak bisa memilih...memang lilis lah yang harus sadar diri..walau bagaimanapun...bu lena sudah banyak menolong lilis..


Ibu...jika ada yang mengatakan ibu kota lebih kejam dari pada ibu tiri...mungkin pepatah itu ada benarnya..kehidupan dikota sangat keras..tak peduli siapa pun..kalo kita lemah..maka kita yang kalah.selama di rantau..dari tidur di jalan sampai di kolong jembatan lilis pernah bu..makan nasi sisa orang juga sering..abis..harus bagaimana lagi...lilis tidak punya ilmu untuk bekerja dikantor..lilis juga ga kenal siapa-siapa...sedangkan Mang leman..pamong yang membawa kami dari kampung dulu..tak tau lagi rimbanya.lilis sudah cari-cari alamatnya tapi dia pindah-pindah.makanya lilis cari pekerjaan sendiri..hanya niat dan keberanian akhirnya lilis bisa bertahan.

Ayah..ibu..yang lilis hormati...
Sejak keluar dari rumah bu lena,lilis tinggal di kontrakan murah..lilis beli mesin jahit bekas..hasil dari upah lilis selama kerja di tempat bu lena.lilis mulai terima jahitan teman dan tetangga...mula-mula memang lilis ga begitu yakin..tapi...bila teringat keluarga di kampung..lilis jadi semangat lagi.hari demi hari..bulan demi bulan tak terasa sudah 2 tahun lilis terima jahitan dirumah,hingga suatu hari..tetangga lilis,mas ari yang kerja di konveksi datang kerumah bersama Mas Angga...beliau pemilik konveksi tempat mas ari bekerja.rupanya mas ari bercerita kalau lilis bisa menjahit baju-baju wanita dan pria.waktu itu..konveksi mas angga memang sedang membutuhkan tenaga ahli untuk mendisain baju-baju perusahaan mereka.


Bu...untung tak dapat di raih...malang tak dapat di tolak...akhirnya..setelah di pikir-pikir...memang bekerja di tempat mas angga jauh lebih enak.selain dikasi tempat tinggal gratis..lilis juga ga perlu menjahit sampai tengah malam.tugas lilis hanya menggambar model baju yang akan di produksi dan mengontrol karyawan lain yang sedang menjahit  baju keluaran terbaru.
Ibu...kini..penderitaan lilis dibalas kebahagiaan oleh ALLAH...memang...selagi kita berjalan di jalan yang di RIDHOI..maka pertolongan ALLAH itu akan menghampiri kita..10 tahun hidup menderita di rantau..sekarang baru lilis merasakan buah manis kesabaran itu.
ALHAMDULILLAH...konveksi mas angga maju pesat..dia bahkan membuka cabang di daerah sumatra..nanti INSYA ALLAH dia akan membuka cabang di Padang...

Bu...walau ibu orang minang dan ayah orang jawa..tapi ibu belum pernah ke jakarta..kampung ayah.lilis disini sudah 10 tahun.Cuma kalo di padang kotanya masi enak..ga terlalu padat.kalo di jakarta penduduknya rame bu..bermacam-macam suku ada disini..

Ayah....
Lilis jadi teringat perkataan ayah waktu dulu..bahwa jodoh..rizki..dan maut itu adalah ketentuan ALLAH...kita hanya bisa berusaha dan berdoa..tapi ALLAH yang menentukannya.dan itulah yang kita jalani selama ini...

Ibu....
Bersamaan surat ini..lilis menitipkan 4 tiket pesawat dan uang untuk keluarga dikampung.tiket itu untuk ayah..ibu..ina dan wawan..pergilah ke jakarta..lilis sudah membayar tiket itu bu...lusa ibu ke jakarta ya...?
Jangan menolak...karna lilis sudah menyiapkan itu sudah lama.kita pindah ke jakarta ya bu...nanti ina dan wawan sekolah disini saja.lilis sudah mencarikan sekolah yang bagus untuk mereka.rumah yang dikampung biarlah Mak tuo tini yang menjaganya.

Ayah....ibu...
Hhhhmmm...sebenarnya ada berita gembira yang akan lilis sampaikan...semoga ayah dan ibu merestuinya....
Sampai di jakarta nanti...ibu akan mempunyai calon menantu...Mas angga sudah melamar lilis 2 minggu yang lalu.dan mas angga ingin ayah yang menjadi walinya saat kami menikah nanti.mas angga juga yang menyarankan agar kita sekeluarga tinggal di jakarta.

ALHAMDULILLAH...mas angga orangnya baik..ramah dan tiak sombong.walaupun dia anak orang kaya..tapi dia tidak malu mempunyai mertua seperti ayah dan ibu.itulah yang membuat lilis menerimanya.dia menerima kita apa adanya.orang tua mas angga sudah meninggal.tinggal dia sama kakaknya yang di malaysia.mereka keluarga sukses.


Ayah..ibu...lilis sudah tidak sabar lagi untuk bertemu kalian semua..lilis tunggu di bandara ya bu...
kami sudah menyediakan rumah dan keperluan lainnya untuk ibu nanti.ibu jangan banyak berpikir lagi ya...kami ingin membahagiakan ayah dan ibu di hari tua.mungkin ini adalah buah ke ikhlasan kita menjalani hidup kekurangan waktu dulu..dan ini juga berkat doa ayah dan ibu....lilis ingin wawan dan ina sekolah yang tinggi..jangan seperti lilis...

Ayah..izinkan lilis membalas jasa-jasa ayah dan ibu..
Izinkan lilis memberi yang terbaik untuk adik-adik lilis...
Semua ini adalah kehendak ALLAH...kita hanya menjalaninya..
Seperti nasehat ayah...bila kita hidup miskin..maka bersabarlah...
Bila kita hidup berlebih rizki..maka bersyukurlah...

Ayah..anggap saja ini bentuk rasa syukur kita kepada ALLAH...
Ibu..persiapkan lah semua..lilis tunggu di jakarta..
Wawan..ina...kakak akan mengajak kalian jalan-jalan...kakak sudah mencarikan sekolah untuk kalian nanti.
rajin-rajinlah belajar...kejarlah cita-cita yang kalian mau.usaha..doa dan restu orang tua itu sangat penting..karna berkat itu semua kakak bisa seperti ini...

Ayah..ibu...
Salam rindu dari anakmu..
Lilis haryati  dan mas angga..

                               Walaikum salam warrahmatullahi wabarakatu...



Cerpen ini terinspirasi saat melihat ibuku sedang menjahit....Walau beliau sudah tua..tapi pekerjaan apapun di jalani..Dari masang baut kursi,bongkar mesin jahit,masang dinding yang lapuk,bersihin kipas angin..nyuci lantai..wahhh..pokoknya apapun di lakukan...memang ibu yang hebat.....

                                        TQ MOM....LOVE YOU....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar