Sabtu, 19 April 2014

DIAM

kemarin pertama kali aku mengenalmu
dengan paksaan keluarga..aku menerima lamaramu
ku simpan dalam hati rasa cinta pada kekasihku
dan aku...hanya bisa diam..

malam ini..aku tak bisa memejamkan mata
tak biasa ada seorang lelaki tidur disampingku
malam begitu menyiksa danterasa begitu lama
dan aku..terdiam mendengar dengkuranmu..

seperti biasa...kau pulang larut malam
dengan badan semponyongan dan bicara tak karuan
ada bau alkohol dan lipstik di baju mu
dan aku..terdiam melihat sikapmu

sekujur tubuhku masi terasa sakit
ada luka dipelipis mata
pagi tadi kau memukulku tanpa ampun
dan aku..menangis dalam diam

ada mahluk kecil di perutku
aku senang karna akan menjadi seorang ibu
dengan rasa bahagia ku ceritakan padamu
ku lihat ekspresimu...hanya diam..
tanpa kata..tanpa suka cita

aku kesepian..dirumah besar warisan ayahmu
setiap hari kau selalu sibuk diluar
pulang tengah malam..bahkan sering tak tidur dirumah
aku hanya diam...memendam kecewa

ada suara bayi dirumah kita
ku harap akan membawa keajaiban
karna sekarang..engkau menjadi seorang ayah
tapi..kau malah sering diam dan menjauh dariku

waktu berlalu..namun ku coba tuk bertahan
mungkin ini takdirku..mungkin ini nasibku
walau sakit..walau perih..dan sering terluka..
tapi aku tak bole putus asa
karna diam...membuatku sabar..

ada yang lain darimu malam ini
tak seperti biasa kau pulang cepat
aku tak berani tuk bertanya
dan hanya bisa diam melihatmu tertidur..

pagi ini..baru pertama kali aku menangis didepanmu
memeluk dan mencium wajahmu
memaafkan segala sikapmu
mencoba melupakan penderitaanku
dan memohon agar kau bangun membuka mata
tapi..kau hanya diam membisu..semua sia-sia..
karna kini..kau pergi untuk selamanya

tuhan mengatur hidupku
tak ada yang salah dengan waktu dan keadaan
karna hidup...bukan kebetulan
kini semua sudah terjadi
dan aku..berdoa dalam diam..
semoga kita bertemu lagi di SYURGA..amieenn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar