Sabtu, 19 April 2014

Didepan pusara suamiku,ku nyatakan cinta..(cerpen)

bismillah...
ini adalah kisah seorang wanita..yang menikah dengan pria yang tak pernah dicintainya sampai akhirnya sang pria pergi tuk selamanya..

malam ini..adalah penentuan akhir masaku sebagai wanita dewasa yang hidup sendiri..aku dilamar seorang pria yang belum aku kenal sebelumnya.membayangkan wajahnya saja aku tidak pernah apalagi berhayal dia akan menjadi suamiku..wajahnya tidak jelek..postur juga tubuhnya juga tidak pendek.. tidak pula terlalu kurus..biasa saja..yaa...bagiku dia sangat biasa..biasa saja...
bicara yang santun dan ibadahnya juga bagus..hhhm..sebenarnya dia kriteria banyak wanita..tapi....bagiku dia sama sekali jauh dari type pria idamanku...aku juga tak tau mengapa akhirnya aku menerima lamarannya.ibu sangat bahagia dengan pilihanku..keluargaku juga sangat senang dengan rencana pernikahan kami.
dihari pernikahan..tak ada yang istimewa bagiku..tapi...aku melihat wajah bahagia para keluarga..tamu..dan juga temen-temanku..
kami hidup mandiri..terpisah dari orang tua.pekerjaannya sebagai pegawai negri membuat hidupku cukup dalam finansial..di tambah penghasilanku sebagai penulis yang sering menerima honor dan materi dari keluargaku juga cukup.kadang aku berpikir...ini pernikahan siapa?? aku bisa saja menolak saat dia melamarku..tapi...aku tak bisa mengecewakan harapan ibu..mungkin ini baktiku pada ibu karna aku sangat menyadari..takkan bisa membalas jasa seorang ibu..

seperti biasa..pagi-pagi aku menyiapkan makanan sarapannya....
"bang..linda ga sempat masak..hari ini ada panggilan dari kantor redaksi,abang makan nasi tadi malam aja ya..lauknya sudah linda panaskan..air tehnya ada diatas meja makan,linda pergi dulu ya bang..assalamualaikum..."
aku berlalu meninggalkan suamiku yang masi duduk sedang membersihkan sepatunya..langkahku melaju menuju mobil peninggalan almarhum ayah...tak ada dia,suamiku yang menjadi cinta geloraku..padahal kami sudah 5 tahun hidup bersama..
kadang..ada rasa rindu akan tangisan bayi dirumahku..tapi..yaa lagi-lagi aku hanya merasa menjalankan kewajibanku sebagai seorang istri..tanpa rasa cinta..mungkin suamiku sangat merasakan itu..tapi..tak pernah terlontar satu keluhan ato pertanyaan dari bibirnya. aku bersikap dingin dan hanya sekedar memberinya hak sebagai seorang suami.dia mungkin terlalu sabar dan...memang benar..dia lelaki yang sangat bahkan teramat sabar menghadapi kekakuan gairah cinta..
aku tau..dia sangat menyayangiku..mencintaiku..dan dia memang lelaki yang bertanggung jawab..
malam hari seperti biasa aku duduk didepan laptop..menulis cerita ato sekedar mencari ide syair karanganku
"dek...sebenarnya abang senang melihat karyamu...tulisanmu sangat bagus dan tak bosan dibaca..tapi..kalo tulisan itu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi kita..rasanya abang masi sanggup membiayai semuanya..abang masi punya usaha bengkel dan servis komputer..abang hanya tak ingin melihatmu capek dan kurang istirahat karna menulis..nanti kamu sakit..abang sangat mengkhawatirkan kesehatanmu.."
yaa..itulah suamiku..yang selalu mengingatkan,bila aku terlalu asyik di depan laptop menulis cerita tuntutan redaksi..
"ya bang...linda ga pa-pa kok..lagian tanggung ne dikit lagi juga selesai"
"abang merasa seperti tak bisa memenuhi kebutuhanmu saja melihat cara kerjamu yang terlalu aktif..abang ingat janji pada keluargamu..yang akan menjagamu..memberimu nafkah..,lagipula..abang janji pada ALLAH waktu ijab kabul..akan selalu melindungimu..abang hanya ingin memberikan yang terbaik untukmu..lagi pulaaa....." suami ku berhenti bicara..tapi aku tak peduli..aku terlalu fokus memikirkan bahan apa yang akan menjadi tema majalah bulan depan..
"dek..." suamiku memanggilku..
"hhhmmm...ya...ada apa bang" jawabku tanpa menoleh pada suamiku
"sebenarnya...apa kamu merasa kurang dengan nafkah yang ku berikan"
"tidak bang..ini sudah cukup...lebih dari cukup..kita punya rumah sendiri..kendaraan juga ada..gaji abang juga lumayan..pendapatan di bengkel dan servis komputer juga ada..di tambah honor ku..semua lebih dari cukup"
"hhhmmm....kalo cuma untuk kita berdua memang lebih...tapi...."
"tapi apa" aku mulai tak mengerti arah pembicaraan suamiku..
"tapi..begini..maaf kalo perkataan abang menyakiti hatimu.."
"maksud abang"
"kalo saja kita punya anak..pasti kita akan lebih bahagia.."
aku tersentak dengan perkataan suamiku...jariku berhenti di atas keyboard..suamiku juga terdiam..lama kami sibuk dengan pikiran masing-masing...entah apa yang membuat kami akhirnya membahas soal anak..padahal sudah tahun ke 5 pernikahanku,suamiku tak pernah menyinggung soal iini..YA RABB.....apalagi ini...tak cukupkah aku hidup dengan pria yang tak pernah ku cintai sampai detik ini..dan sekarang...ENGKAU menuntun hatinya tuk bertanya padaku soal anak...YA RAAB...ASTAGFIRULLAH.....sungguh hamba sangat lemah..tak berdaya..aku tak pernah benar-benar mencintainya..tapi aku berusaha mempertahankan pernikahan kami..aku selalu melayaninya..aku lakukan kewajibanku sebagai seorang istri...YA RABB...tuntunlah hati ini tuk mencintai suamiku..jangan biarkan hampa selalu menjadi ruang dihatiku.
"bang..maaf kalo selama ini linda kurang baik melayanimu..membersihkan rumah saja sering abang yang menyelesaikannya..mencuci juga abang yang sering membantu..bahkan...makanan kesukaan abang saja linda  tak tau..apa yang linda masak selalu abang makan tanpa protes..abang selalu memuji apa yang linda hidangkan..selalu tersenyum saat linda berkata kasar atau mengeluh tak karuan..abang juga yang mematikan laptop saat linda tertidur karna capek menulis..abang yang mencuci mobil..abang yang cuti kantor saat linda terbaring dirumah sakit..abang yang selalu memuji linda di depan teman-teman abang..dikeluarga abang, linda sangat dihargai mereka sangat menyayangi linda karna abang selalu menyanjung linda dengan segala pujian yang tak pantas linda dapatkan..sungguh besar kesalahan yang linda lakukan selama ini bang..." ku tahan air mata ini..tapi..aku tak sanggup menyembunyikan kesedihanku..
bang husen juga terdiam..mungkin dia tak menyangka kalo aku akan berkata seperti ini...tangisku semakin menjadi..bang husen segera memelukku..mengusap punggungku....aku semakin tak bisa menahan pilu..ku balas pelukannya..aku menangis sepuasnya...
bang husen mencium keningku..dia tetap diam tapi pelukannya semakin erat.. ada rasa hangat dekapannya saat ini..aku merasa sangat tenang..damai..
YA RABB...seharusnya aku bersyukur karna ENGKAU memberiku seorang lelaki sempurna....

"dek..ntar pulangnya jam berapa..biar abang jemput ya"
"iya bang..nanti linda telp kalo dah selesai urusannya"
ada yang berubah pada hubungan kami sejak hari itu..tanpa kusadari benih cinta telah tumbuh dihati..walau terlambat tapi aku sangat bahagia..bang husen juga semakin bahagia..dia semakin sering mangajak teman main kerumah..mengenalkan ku pada mereka..karna dulu aku sangat malas ikut acara mereka.bang husen selalu memujiku..kadang aku tersipu malu..tapi..dia memang begitu..
tahun depan kami berencana menunaikan ibadah haji..ALHAMDULILLAH tabungan kami sudah cukup untuk pergi kekota suci itu

pagi ini pikiranku ga tenang..entah karna apa..tulisan yang ku buat selalu ada saja salahnya..padahal aku sudah mengetiknya dari tadi malam..masi ingat olehku gurauan bang husen tadi malam
"dek..kalo bayi kita lahir..nanti dikasi nama apa ya"
"kalo bang husen maunya cowo apa cewe"
"yaa terserah ALLAH aja..yang penting sehat..kalo cewe..harus cantik seperti ibunya"
aahhhh...bang husen sangat pandai membuatku merasa tersanjung...
tiba-tiba hp ku berbunyi....
"assalamualikum..."
"walaikum salam...linda lagi dimana nak" suara ibuku menahan tangis..
"masi dikantor redaksi bu..,ada apa"
"cepat pulang ya,langsung kerumah sakit"
"siapa yang sakit bu.."
"pulang saja dulu..cepat ya nak..hati-hati dijalan..jaga kandunganmu"
"linda telp bang husen aja bu,biar dia yang ngantar kerumah sakit"
"jangan..husen sudah dirumah sakit sekarang..sudahlah...linda saja yang kesini..cepat ya nak"
pikiranku semakin kacau..ada apa dengan ibu?
siapa yang sakit...tumben juga bang husen pergi sendirian..tidak menjemputku dulu.
diperjalanan pikiranku tak karuan....
kaki ku lemas sampai dirumah sakit..mungkin pengaruh kehamilanku..maklum ini hamil pertama.
aku tak sanggup menahan air mata..yang terbaring itu suamiku..ayah dari anak yang ada diperutku ini
semua orang memelukku...ku dekati tubuh yang di balut perban ini.banyak darah yang membasahi bajunya
mata itu...itu mata suamiku..menahan sakit...
ku dekati wajah itu..ku cium keningnya..
"bang...ini linda..kekasihmu..belahan jiwamu.." bisikku di telinga bang husen..air mataku jatuh dibantal yang terkena noda darahnya
kulihat bang husen..tak bisa berkata apapun..tapi matanya seperti ingin bercerita
ku dekatkan perutku dengan tangannya...
"ayah...ini aku...cepat sembuh ya...aku ingin dengar suara ayah yang meng-ADZAN kan bila ku lahir nanti"
aku terus berbicara terbata-bata..
seisi ruang kamar itu semakin menangis dan memelukku..
ibu berusaha menjauhkan aku dari bang husen,tapi aku tetap tak ingin bergerak dari sisi suamiku..
"bang..ini linda..ibu dari anak kita...seperti yang abang minta..kalo anak kita perempuan dia harus cantik seperti aku,dan kalo dia laki-laki harus sesholeh abang..harus sabar bila kelak dia mempunyai istri..harus cinta sama belahan jiwanya..seperti cintanya abang dengan linda..sama sabarnya seperti bang husen terhadap linda dan sholehnya seperti ayahnya yang selalu menuntun linda menuju RIDHO NYA.."
kulihat air mata mengalir dipipi suamiku...ku peluk tubuh lemah itu...aku terus menangis...
tiba-tiba..aku merasa ada angin sejuk menerpa wajahku...aku tersadar...ku lihat wajah suamiku..matanya tertutup..ku raba tangannya..kakinya..dinginn.......
ibu memanggil dokter,tak lama setelah di periksa..dengan berat hati dokter mengabarkan berita duka...
dan aku...tak ingat apa-apa..pemandanganku gelap...

kini...tubuh kaku itu ada dirumahku..dirumah cinta kami..banyak sodara..tetangga dan teman yang datang untuk melepas suamiku yang terakhir kali..aku sudah tak sanggup menangis..walau berat tapi aku berusaha ikhlas..suamiku pergi karna ingin menolong ibu hamil yang hampir di tabrak mobil.ibu hamil selamat..tapi nyawa suamiku tak tertolong..
"linda..kalo tak kuat berjalan..biarlah kami saja yang mengantar jenazah ke pemakaman" suara ibu membuyarkan pikiranku
"linda masi kuat bu..biarlah linda ikut..ini terakhir kalinya linda melihat bang husen"
"apa linda masi kuat menahan tangis...kalo di pemakaman ga bole terlalu berlebihan menangisnya..ga baik"
"iya bu...linda ngerti"

ku ikuti langkah para pelayat menuju pemakaman umum dekat rumahku..ku saksikan kepergian suamiku untuk selamnya..
setelah selesai..satu persatu mereka pulang..hanya tinggal aku,ibu dan keluarga bang husen..
ku dekati pusara yang masi baru itu..ku duduk disampingnya..ibu mulai cemas dengan keadaanku..
ibu mertua ku juga mengkhawatirkan kondisiku..
"nak..suamimu sudah pergi untuk selamanya...kita sangat menyayanginya..dan dia juga sangat mencintaimu..jangan terlalu lama bersedih..husen juga akan khawatir dengan keadaanmu bila melihatmu seperti ini" nasehat mertuaku
"iya bu...tapi linda masi ingin disini..ibu pulang lah dulu..linda tidak apa-apa..linda hanya ingin mengucapkan perpisahan untuk yang terakhir kali dengan bang husen"
"iya..tapi sampai kapan..."
"sebentar saja bu"
"kami tunggu di luar pagar komplek pemakaman ini ya..jangan terlalu lama..tak baik juga untuk kandunganmu"
"ya bu..nanti linda menyusul"
akhirnya mereka pergi meninggalkanku,dengan susah payah membujukku tapi..ini adalah hak ku..aku ingin melepas kerinduan pada belahan jiwaku...
"bang husen..mengapa harus secepat ini...disaat benih cinta ada di perutku...mengapa kau biarkan aku membesarkan anak ini seorang diri...mengapa kau biarkan aku sepi dalam menjalani kehamilanku yang pertama..apakah kau tak ingin mengantarkan ku ke dokter? apakah kau tak ingin tau hasil USG nya nanti...apakah kau kau tak ingin melihat anak kita mengenal dunia?..mengapa kau biarkan aku sendiri menuju tanah suci..." air mataku terus mengalir..
"belahan jiwaku...betapa bodohnya aku ini..yang baru mengenal cinta saat kebersamaan kita akan berakhir..yang tak sempurna melayanimu sebagai suamiku..imamku..maafkan aku atas segala kekuranganku..harus ku akui..aku teramat sedih dengan kepergianmu..aku teramat menyesali diri karna belum membuatmu bahagia.." tangis ku semakin menjadi...ada gerakan aneh diperutku...
"bang...ini anak kita...dia juga sangat terpukul atas kepergianmu..belum lahir didunia..tapi dia sudah kehilangan ayahnya...pahlawannya..kepada siapa besok dia main kuda-kudaan...dengan siapa besok dia bermain layang-layang...sosok yang mana besok yang akan di panggilnya AYAH....
YA RABB....aku mencintai suamiku...teramat mencintainya..bila ini karna dosaku yang dulu sering mengabaikan perasaannya..mengapa harus ada benih yang ENGKAU titipkan di perutku yang akan menjadi YATIM seumur hidupnya..
bila ini karna kesalahanku karna terlambat mencintainya..mengapa baru sekarang ENGKAU ambil dia...mengapa tidak aku saja..
YA RABB...didepan pusara suamiku...aku mengakui...aku sangat mencintainya..sampai mati.....

bang husen..terimakasi..karna telah menjadi lelaki pahlawan bagi anak kita nanti..
bila dia cowo akan ku beri nama HASAN..sesuai dengan keinginanmu..
"dek..kalo anak kita cowo kasi nama hasan aja ya,,biar bisa kumpul di syurga sesuai nama cucu NABI ..HASAN dan HUSEN"..
"trus kalo anak kita cewe siapa donk namanya bang" tanyaku manja
"kasi nama FATIMA aja..itukan nama putri NABI.."
haaaa....kita tertawa saat itu..membayangkan kelahiran anak kita..
tapi kini..semua beda..hanya kenangan yang ku punya..
bersama suami ku tercinta MUHAMMAD HUSEN AKBAR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar