bismillah...
ini adalah kisah seorang wanita..yang menikah
dengan pria yang tak pernah dicintainya sampai akhirnya sang pria pergi
tuk selamanya..
malam ini..adalah penentuan akhir masaku
sebagai wanita dewasa yang hidup sendiri..aku dilamar seorang pria yang
belum aku kenal sebelumnya.membayangkan wajahnya saja aku tidak pernah
apalagi berhayal dia akan menjadi suamiku..wajahnya tidak jelek..postur
juga tubuhnya juga tidak pendek.. tidak pula terlalu kurus..biasa
saja..yaa...bagiku dia sangat biasa..biasa saja...
bicara yang
santun dan ibadahnya juga bagus..hhhm..sebenarnya dia kriteria banyak
wanita..tapi....bagiku dia sama sekali jauh dari type pria
idamanku...aku juga tak tau mengapa akhirnya aku menerima lamarannya.ibu
sangat bahagia dengan pilihanku..keluargaku juga sangat senang dengan
rencana pernikahan kami.
dihari pernikahan..tak ada yang istimewa bagiku..tapi...aku melihat wajah bahagia para keluarga..tamu..dan juga temen-temanku..
kami
hidup mandiri..terpisah dari orang tua.pekerjaannya sebagai pegawai
negri membuat hidupku cukup dalam finansial..di tambah penghasilanku
sebagai penulis yang sering menerima honor dan materi dari keluargaku
juga cukup.kadang aku berpikir...ini pernikahan siapa?? aku bisa saja
menolak saat dia melamarku..tapi...aku tak bisa mengecewakan harapan
ibu..mungkin ini baktiku pada ibu karna aku sangat menyadari..takkan
bisa membalas jasa seorang ibu..
seperti biasa..pagi-pagi aku menyiapkan makanan sarapannya....
"bang..linda
ga sempat masak..hari ini ada panggilan dari kantor redaksi,abang makan
nasi tadi malam aja ya..lauknya sudah linda panaskan..air tehnya ada
diatas meja makan,linda pergi dulu ya bang..assalamualaikum..."
aku
berlalu meninggalkan suamiku yang masi duduk sedang membersihkan
sepatunya..langkahku melaju menuju mobil peninggalan almarhum ayah...tak
ada dia,suamiku yang menjadi cinta geloraku..padahal kami sudah 5 tahun
hidup bersama..
kadang..ada rasa rindu akan tangisan bayi
dirumahku..tapi..yaa lagi-lagi aku hanya merasa menjalankan kewajibanku
sebagai seorang istri..tanpa rasa cinta..mungkin suamiku sangat
merasakan itu..tapi..tak pernah terlontar satu keluhan ato pertanyaan
dari bibirnya. aku bersikap dingin dan hanya sekedar memberinya hak
sebagai seorang suami.dia mungkin terlalu sabar dan...memang benar..dia
lelaki yang sangat bahkan teramat sabar menghadapi kekakuan gairah
cinta..
aku tau..dia sangat menyayangiku..mencintaiku..dan dia memang lelaki yang bertanggung jawab..
malam hari seperti biasa aku duduk didepan laptop..menulis cerita ato sekedar mencari ide syair karanganku
"dek...sebenarnya
abang senang melihat karyamu...tulisanmu sangat bagus dan tak bosan
dibaca..tapi..kalo tulisan itu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
kita..rasanya abang masi sanggup membiayai semuanya..abang masi punya
usaha bengkel dan servis komputer..abang hanya tak ingin melihatmu capek
dan kurang istirahat karna menulis..nanti kamu sakit..abang sangat
mengkhawatirkan kesehatanmu.."
yaa..itulah suamiku..yang selalu mengingatkan,bila aku terlalu asyik di depan laptop menulis cerita tuntutan redaksi..
"ya bang...linda ga pa-pa kok..lagian tanggung ne dikit lagi juga selesai"
"abang
merasa seperti tak bisa memenuhi kebutuhanmu saja melihat cara kerjamu
yang terlalu aktif..abang ingat janji pada keluargamu..yang akan
menjagamu..memberimu nafkah..,lagipula..abang janji pada ALLAH waktu
ijab kabul..akan selalu melindungimu..abang hanya ingin memberikan yang
terbaik untukmu..lagi pulaaa....." suami ku berhenti bicara..tapi aku
tak peduli..aku terlalu fokus memikirkan bahan apa yang akan menjadi
tema majalah bulan depan..
"dek..." suamiku memanggilku..
"hhhmmm...ya...ada apa bang" jawabku tanpa menoleh pada suamiku
"sebenarnya...apa kamu merasa kurang dengan nafkah yang ku berikan"
"tidak
bang..ini sudah cukup...lebih dari cukup..kita punya rumah
sendiri..kendaraan juga ada..gaji abang juga lumayan..pendapatan di
bengkel dan servis komputer juga ada..di tambah honor ku..semua lebih
dari cukup"
"hhhmmm....kalo cuma untuk kita berdua memang lebih...tapi...."
"tapi apa" aku mulai tak mengerti arah pembicaraan suamiku..
"tapi..begini..maaf kalo perkataan abang menyakiti hatimu.."
"maksud abang"
"kalo saja kita punya anak..pasti kita akan lebih bahagia.."
aku
tersentak dengan perkataan suamiku...jariku berhenti di atas
keyboard..suamiku juga terdiam..lama kami sibuk dengan pikiran
masing-masing...entah apa yang membuat kami akhirnya membahas soal
anak..padahal sudah tahun ke 5 pernikahanku,suamiku tak pernah
menyinggung soal iini..YA RABB.....apalagi ini...tak cukupkah aku hidup
dengan pria yang tak pernah ku cintai sampai detik ini..dan
sekarang...ENGKAU menuntun hatinya tuk bertanya padaku soal anak...YA
RAAB...ASTAGFIRULLAH.....sungguh hamba sangat lemah..tak berdaya..aku
tak pernah benar-benar mencintainya..tapi aku berusaha mempertahankan
pernikahan kami..aku selalu melayaninya..aku lakukan kewajibanku sebagai
seorang istri...YA RABB...tuntunlah hati ini tuk mencintai
suamiku..jangan biarkan hampa selalu menjadi ruang dihatiku.
"bang..maaf
kalo selama ini linda kurang baik melayanimu..membersihkan rumah saja
sering abang yang menyelesaikannya..mencuci juga abang yang sering
membantu..bahkan...makanan kesukaan abang saja linda tak tau..apa yang
linda masak selalu abang makan tanpa protes..abang selalu memuji apa
yang linda hidangkan..selalu tersenyum saat linda berkata kasar atau
mengeluh tak karuan..abang juga yang mematikan laptop saat linda
tertidur karna capek menulis..abang yang mencuci mobil..abang yang cuti
kantor saat linda terbaring dirumah sakit..abang yang selalu memuji
linda di depan teman-teman abang..dikeluarga abang, linda sangat
dihargai mereka sangat menyayangi linda karna abang selalu menyanjung
linda dengan segala pujian yang tak pantas linda dapatkan..sungguh besar
kesalahan yang linda lakukan selama ini bang..." ku tahan air mata
ini..tapi..aku tak sanggup menyembunyikan kesedihanku..
bang husen
juga terdiam..mungkin dia tak menyangka kalo aku akan berkata seperti
ini...tangisku semakin menjadi..bang husen segera memelukku..mengusap
punggungku....aku semakin tak bisa menahan pilu..ku balas
pelukannya..aku menangis sepuasnya...
bang husen mencium
keningku..dia tetap diam tapi pelukannya semakin erat.. ada rasa hangat
dekapannya saat ini..aku merasa sangat tenang..damai..
YA RABB...seharusnya aku bersyukur karna ENGKAU memberiku seorang lelaki sempurna....
"dek..ntar pulangnya jam berapa..biar abang jemput ya"
"iya bang..nanti linda telp kalo dah selesai urusannya"
ada
yang berubah pada hubungan kami sejak hari itu..tanpa kusadari benih
cinta telah tumbuh dihati..walau terlambat tapi aku sangat bahagia..bang
husen juga semakin bahagia..dia semakin sering mangajak teman main
kerumah..mengenalkan ku pada mereka..karna dulu aku sangat malas ikut
acara mereka.bang husen selalu memujiku..kadang aku tersipu
malu..tapi..dia memang begitu..
tahun depan kami berencana menunaikan ibadah haji..ALHAMDULILLAH tabungan kami sudah cukup untuk pergi kekota suci itu
pagi
ini pikiranku ga tenang..entah karna apa..tulisan yang ku buat selalu
ada saja salahnya..padahal aku sudah mengetiknya dari tadi malam..masi
ingat olehku gurauan bang husen tadi malam
"dek..kalo bayi kita lahir..nanti dikasi nama apa ya"
"kalo bang husen maunya cowo apa cewe"
"yaa terserah ALLAH aja..yang penting sehat..kalo cewe..harus cantik seperti ibunya"
aahhhh...bang husen sangat pandai membuatku merasa tersanjung...
tiba-tiba hp ku berbunyi....
"assalamualikum..."
"walaikum salam...linda lagi dimana nak" suara ibuku menahan tangis..
"masi dikantor redaksi bu..,ada apa"
"cepat pulang ya,langsung kerumah sakit"
"siapa yang sakit bu.."
"pulang saja dulu..cepat ya nak..hati-hati dijalan..jaga kandunganmu"
"linda telp bang husen aja bu,biar dia yang ngantar kerumah sakit"
"jangan..husen sudah dirumah sakit sekarang..sudahlah...linda saja yang kesini..cepat ya nak"
pikiranku semakin kacau..ada apa dengan ibu?
siapa yang sakit...tumben juga bang husen pergi sendirian..tidak menjemputku dulu.
diperjalanan pikiranku tak karuan....
kaki ku lemas sampai dirumah sakit..mungkin pengaruh kehamilanku..maklum ini hamil pertama.
aku tak sanggup menahan air mata..yang terbaring itu suamiku..ayah dari anak yang ada diperutku ini
semua orang memelukku...ku dekati tubuh yang di balut perban ini.banyak darah yang membasahi bajunya
mata itu...itu mata suamiku..menahan sakit...
ku dekati wajah itu..ku cium keningnya..
"bang...ini
linda..kekasihmu..belahan jiwamu.." bisikku di telinga bang husen..air
mataku jatuh dibantal yang terkena noda darahnya
kulihat bang husen..tak bisa berkata apapun..tapi matanya seperti ingin bercerita
ku dekatkan perutku dengan tangannya...
"ayah...ini aku...cepat sembuh ya...aku ingin dengar suara ayah yang meng-ADZAN kan bila ku lahir nanti"
aku terus berbicara terbata-bata..
seisi ruang kamar itu semakin menangis dan memelukku..
ibu berusaha menjauhkan aku dari bang husen,tapi aku tetap tak ingin bergerak dari sisi suamiku..
"bang..ini
linda..ibu dari anak kita...seperti yang abang minta..kalo anak kita
perempuan dia harus cantik seperti aku,dan kalo dia laki-laki harus
sesholeh abang..harus sabar bila kelak dia mempunyai istri..harus cinta
sama belahan jiwanya..seperti cintanya abang dengan linda..sama sabarnya
seperti bang husen terhadap linda dan sholehnya seperti ayahnya yang
selalu menuntun linda menuju RIDHO NYA.."
kulihat air mata mengalir dipipi suamiku...ku peluk tubuh lemah itu...aku terus menangis...
tiba-tiba..aku
merasa ada angin sejuk menerpa wajahku...aku tersadar...ku lihat wajah
suamiku..matanya tertutup..ku raba tangannya..kakinya..dinginn.......
ibu memanggil dokter,tak lama setelah di periksa..dengan berat hati dokter mengabarkan berita duka...
dan aku...tak ingat apa-apa..pemandanganku gelap...
kini...tubuh
kaku itu ada dirumahku..dirumah cinta kami..banyak sodara..tetangga dan
teman yang datang untuk melepas suamiku yang terakhir kali..aku sudah
tak sanggup menangis..walau berat tapi aku berusaha ikhlas..suamiku
pergi karna ingin menolong ibu hamil yang hampir di tabrak mobil.ibu
hamil selamat..tapi nyawa suamiku tak tertolong..
"linda..kalo tak kuat berjalan..biarlah kami saja yang mengantar jenazah ke pemakaman" suara ibu membuyarkan pikiranku
"linda masi kuat bu..biarlah linda ikut..ini terakhir kalinya linda melihat bang husen"
"apa linda masi kuat menahan tangis...kalo di pemakaman ga bole terlalu berlebihan menangisnya..ga baik"
"iya bu...linda ngerti"
ku ikuti langkah para pelayat menuju pemakaman umum dekat rumahku..ku saksikan kepergian suamiku untuk selamnya..
setelah selesai..satu persatu mereka pulang..hanya tinggal aku,ibu dan keluarga bang husen..
ku dekati pusara yang masi baru itu..ku duduk disampingnya..ibu mulai cemas dengan keadaanku..
ibu mertua ku juga mengkhawatirkan kondisiku..
"nak..suamimu
sudah pergi untuk selamanya...kita sangat menyayanginya..dan dia juga
sangat mencintaimu..jangan terlalu lama bersedih..husen juga akan
khawatir dengan keadaanmu bila melihatmu seperti ini" nasehat mertuaku
"iya
bu...tapi linda masi ingin disini..ibu pulang lah dulu..linda tidak
apa-apa..linda hanya ingin mengucapkan perpisahan untuk yang terakhir
kali dengan bang husen"
"iya..tapi sampai kapan..."
"sebentar saja bu"
"kami tunggu di luar pagar komplek pemakaman ini ya..jangan terlalu lama..tak baik juga untuk kandunganmu"
"ya bu..nanti linda menyusul"
akhirnya
mereka pergi meninggalkanku,dengan susah payah membujukku tapi..ini
adalah hak ku..aku ingin melepas kerinduan pada belahan jiwaku...
"bang
husen..mengapa harus secepat ini...disaat benih cinta ada di
perutku...mengapa kau biarkan aku membesarkan anak ini seorang
diri...mengapa kau biarkan aku sepi dalam menjalani kehamilanku yang
pertama..apakah kau tak ingin mengantarkan ku ke dokter? apakah kau tak
ingin tau hasil USG nya nanti...apakah kau kau tak ingin melihat anak
kita mengenal dunia?..mengapa kau biarkan aku sendiri menuju tanah
suci..." air mataku terus mengalir..
"belahan jiwaku...betapa
bodohnya aku ini..yang baru mengenal cinta saat kebersamaan kita akan
berakhir..yang tak sempurna melayanimu sebagai suamiku..imamku..maafkan
aku atas segala kekuranganku..harus ku akui..aku teramat sedih dengan
kepergianmu..aku teramat menyesali diri karna belum membuatmu bahagia.."
tangis ku semakin menjadi...ada gerakan aneh diperutku...
"bang...ini
anak kita...dia juga sangat terpukul atas kepergianmu..belum lahir
didunia..tapi dia sudah kehilangan ayahnya...pahlawannya..kepada siapa
besok dia main kuda-kudaan...dengan siapa besok dia bermain
layang-layang...sosok yang mana besok yang akan di panggilnya AYAH....
YA
RABB....aku mencintai suamiku...teramat mencintainya..bila ini karna
dosaku yang dulu sering mengabaikan perasaannya..mengapa harus ada benih
yang ENGKAU titipkan di perutku yang akan menjadi YATIM seumur
hidupnya..
bila ini karna kesalahanku karna terlambat mencintainya..mengapa baru sekarang ENGKAU ambil dia...mengapa tidak aku saja..
YA RABB...didepan pusara suamiku...aku mengakui...aku sangat mencintainya..sampai mati.....
bang husen..terimakasi..karna telah menjadi lelaki pahlawan bagi anak kita nanti..
bila dia cowo akan ku beri nama HASAN..sesuai dengan keinginanmu..
"dek..kalo anak kita cowo kasi nama hasan aja ya,,biar bisa kumpul di syurga sesuai nama cucu NABI ..HASAN dan HUSEN"..
"trus kalo anak kita cewe siapa donk namanya bang" tanyaku manja
"kasi nama FATIMA aja..itukan nama putri NABI.."
haaaa....kita tertawa saat itu..membayangkan kelahiran anak kita..
tapi kini..semua beda..hanya kenangan yang ku punya..
bersama suami ku tercinta MUHAMMAD HUSEN AKBAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar